Pelaksanaan Pemilu 2009 telah usai, tinggal tunggu hasil rekap perhitungan dari tiap-tiap TPS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.....
Siapapun yang terpilih, selamat.....
Kita hanya berharap mudah-mudahan janji yang telah disampaikan pada masa kampanye bisa terpenuhi bahkan mungkin lebih.
Sementara bagi yang tak terpilih, berjiwa besar dan legowo....
Mungkin lebih agung apabila tetap berpikir dan berjuang untuk Indonesiaku.....
Bukannya kalah atau menang, tapi untuk kepentingan rakyat Indonesia teruslah berjuang....
Terlepas kalah ataupun menang tolong kepentingan rakyat Indonesia adalah segala-galanya.....
DPT.....DPT.....lagi-lagi DPT......
Kapan permasalahan DPT akan selesai........?
Tak taulah........
Daripada ribut-ribut.......
Mungkin gak ya........?!!???
Yang katanya sekarang udah eranya "DIGITAL" abis...bis....bis....kita pikirkan bagaimana mencontreng dengan memanfaatkan teknologi.
Ya...fasilitas untuk mencontreng atau memilih dengan alat yang serba DIGITAL....
Suatu alat semacam detector seperti di pilm-pilm barat. Alat yang digunakan sebagai pengamanan, untuk masuk ke suatu tempat atau menjalankan mesin-mesin tertentu.
Biasanya alat ini digunakan dengan menggunakan pass seperti sidik jari atau sentuhan tangan. Setelah sidik jari atau tangan kita terdeteksi dan dikenal, baru pintu akan terbuka dan otomatis kita diijinkan untuk masuk.
Atau kalau alat ini terlalu ngayal banget, bisa juga menggunakan alat yang spesifikasinya hampir sama dengan alat absensi yang akhir-akhir ini sering kita lihat di kantor-kantor tertentu.
Mungkin biaya yang harus dikeluarkan pastinnya "mahal". Tapi paling tidak dengan investasi seperti ini, kecurigaan tentang adanya kecurangan bisa dieliminir.
Mahal....kalau dipikir-pikir mungkin juga tidak terlalu mahal, dibandingkan hasil yang akan diperoleh. Apa sistem manual yang sekarang Tidak mahal???
Sepertinya sistem manual mahal juga!!!!??
Hal ini bisa kita lihat berapa dana yang harus dikeluarkan untuk mencetak property pemilu. Belum lagi yang katanya hasil penghitungan harus dikirim atau diproses secara "online" dengan sistem digital juga....Belum adanya kesalahan...yang akhirnya bukan sistem digital yang dipakai, malah akhirnya dihitung ulang secara manual...!!
Jadi mungkin kedepannya bisa dipikirkan dan dipertimbangkan alat "Contreng DIGITAL" ini.
Karena dengan database yang ada di alat Contreng Digital ini, memungkinkan tidak adanya daftar mana yang ganda. Logikanya tidak mungkinlah dalam satu alamat akan terdapat nama yang sama.
Nama yang sama tentu banyak, tapi alamat dan identitas-identitas lain tentu akan berbeda.
Kita berharap dengan alat "Contreng DIGITAL" ini paling tidak keributan, kecurangan atau pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi bisa dikurangi....
Dari segi waktu mungkin juga lebih efektif dan efisien.
Maaf ni kalau menggurui....atau kalaupun di negara lain alat contreng digital ini sudah digunakan, mungkin kita yang ketinggalan informasi.....